Salam. Saya Yanto, peternak ayam petelur omega-3 yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Beberapa minggu lalu, tim Fenanza datang ke peternakan kami dan berdiskusi tentang telur omega-3. Saya sangat tertarik dengan diskusi tersebut, terlebih kondisi pandemi Covid-19 ini kebutuhan pangan sehat cenderung membaik. Dalam praktiknya, saat ini saya meggunakan campuran minyak ikan untuk menghasilkan telur omega-3, tetapi hasilnya fluktuaktif dan belum maksimal. Kadang telur juga mudah pecah, warna kuning telur tidak seragam dan cangkang cenderung tipis. Mohon informasi dari Fenanza, bagaimana manajemen yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Terimakasih
Dear Bpk Yanto, terimakasih telah mempercayakan permasalahan peternakan bapak kepada Fenanza. Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi merupakan tantangan kita bersama, kita sama-sama berharap pandemi ini cepat berlalu. Telur omega-3 merupakan suatu inovasi pangan fungsional (nutraceutical food) yang saat ini banyak dikembangkan, hal ini dikarenakan telur kini tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar manusia, melainkan diperkaya (enriched) dengan senyawa metabolis sekunder yang mampu mencegah penyakit tertentu.
Permasalahan kompleks mengenai keberhasilan usaha telur omega-3 tergantung pada berbagai hal, dari segi komponen fisik (telur mudah pecah, warna cangkang tidak menarik, cangkang tipis hingga produksi tidak stabil) itu bisa disebabkan oleh pakan, vitamin & mineral dan kinerja organ yang tidak optimal (dalam hal ini bisa di baca pada Dialog Fenanza sebelumnya: Tetap Untung Pasca Puncak Produksi Layer, edisi Juli 2020). Sementara itu, telur omega 3 dapat diidentifikasi berwarna oranye-kemerahan karena kandungan tinggi asam lemak omega-3 seperti: DHA (docosahexaenoic acid), ALA (alpha linolenic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid). Jika warna kuning telur tidak memenuhi standar atau sering berubah-ubah/ inkonsisten, patut diduga hal itu disebabkan oleh pengaruh manajemen pakan yang diberikan.
Perihal pertanyaan bapak yang menambahkan minyak ikan pada campuran pakan tersebut, kami mengapresiasi langkah tersebut, karena minyak ikan dapat dijadikan sebagai sumber omega-3, tetapi sebagai seorang peternak yang bijak, tentu haruslah berhati-hati dalam memberikan bahan pakan tertentu tanpa mengetahui karakteristik produk tersebut. Hal ini dikhawatirkan produk yang digunakan malah menjadi boomerang bagi keberhasilan budidaya kedepannya. Memaksakan produk tertentu tanpa mempertimbangkan faktor nutrisi lain adalah salah satu tindakan yang belum efektif, hal ini bisa dibuktikan dengan produk telur yang dihasilkan (telur mudah pecah, cangkang tipis, warna telur pudar putih, dll). Oleh sebab itu, selalu gunakanlah produk yang memiliki kandungan nutrisi yang jelas (memiliki sertifikat analisa/ certificate of analysis) dan adanya pendampingan penggunaan produk oleh technical yang ahli.
Dalam hal ini kami memberikan solusi sebagai berikut: Pertama, selalu perhatikan formula dan bahan baku yang digunakan, karena faktor pakan menunjang 80% keberhasilan peternakan yang dilakukan. Pilihlah bahan baku dan pahami batasan penggunaan nya dalam pakan, hal ini dikarenakan beberapa bahan pakan mungkin saja memiliki senyawa anti nutrisi tertentu, berpotensi saling kontra dengan bahan baku lain, sehingga pemakaiannya perlu dilakukan pengontrolan. Kedua, perhatikan teknik penyimpanan bahan baku, kesalahan dalam penyimpanan bahan baku ini juga menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya bahan baku tersebut. Misalnya, dalam penyimpanan sumber energi liquid/ cair, sebaiknya disimpan pada suhu ruang yg cenderung rendah karena karakternya yang mudah teroksidasi. Ketiga, selalu gunakan produk yang berkualitas disertai dengan pendampingan, dalam hal ini kami merekomendasikan menggunakan FenanzaMIX Omega, yaitu sebuah terobosan baru rekayasa premiks khusus (custom) yang difungsikan untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi mikro (vitamin & mineral) dalam menghasilkan telur omega-3. FenanzaMIX Omega terdiri dari blend vitamin, mineral dan feed additives lainnya yang bekerja ganda (Double Action), karena selain untuk mencukupi keseimbangan vitamin dan mineral, FenanzaMIX Omega juga bisa tujukan untuk menghasilkan telur ber omega-3. Adapun rekomendasi dosis yang kami anjurkan umumnya adalah 2kg/ ton pakan (disertai konsultasi)
Fenanza sebagai salah satu industri premix berusaha menjawab tantangan saat ini dengan mengedepankan konsultasi dua arah antara peternak langsung dengan ahli nutrisi Fenanza, sehingga diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi peternak saat ini tanpa menambah beban yang harus ditanggung peternak. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi solusi yang tepat untuk peternakan Bapak kedepannya. Untuk informasi yang lebih lanjut, jangan pernah ragu untuk menghubungi Tim Fenanza di lapangan maupun melalui redaksi Majalah Trobos.(ARD).