Pertanyaan:
Dear Tim Fenanza,
Musim panas yang berkepanjangan membuat kami sebagai peternak ayam petelur kalang kabut dengan turunnya produksi telur yang cukup drastis. Secara umum, konsumsi pakan hewan ternak kami normal, akan tetapi memang ada kenaikan konsumsi minum akibat cuaca yang panas, sehingga kotoran terlihat lebih basah. Namun, angka kematian hewan ternak tidak tinggi, artinya hewan ternak dalam kondisi sehat. Selanjutnya dari pengamatan kami terhadap beberapa ayam, ditemukan bahwa terdapat hewan ternak yang memiliki interval bertelur yang lama. Hal inilah yang menyebabkan produktivitas turun. Dengan dibantu anak kandang, kami lakukan bedah pada ayam dengan gejala tersebut, hasilnya menunjukkan organ hati berwarna sangat kuning dan rapuh ketika diangkat, ukurannya pun lebih besar dari ukuran organ hati yang seharusnya. Selain itu, ditemukan banyak calon telur dengan ukuran yang sangat kecil, namun ayam tidak juga bertelur. Kami berharap tim Fenanza bisa membantu memberikan solusi terbaik untuk mengurangi kasus kejadian seperti ini. Terima kasih.
(Sudrajat – Solo)
Jawab:
Pak Sudrajat yang kami hormati,
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Tim Fenanza. Setelah membaca pemaparan Bapak saat dilakukan nekropsi (bedah bangkai) dapat dikatakan bahwa dari ukuran organ, warna dan konsitensi, terjadi perlemakan pada hati dan ovarium sehingga pembentukan folikel sel telur menjadi terhambat. Hal inilah yang menyebabkan interval bertelur menjadi panjang. Adanya penumpukan lemak, konsistensi organ hati yang juga sangat rapuh, ukuran membengkak dan berwarna kuning mengarah ke fatty liver syndrome yang disinyalir akibat adanya sistem metabolisme yang tidak normal pada hewan ternak.
Untuk kasus perlemakan pada organ hewan ternak terdapat beberapa faktor penyebab, diantaranya adalah; (1.) kadar asupan energi dari pakan yang terlalu tinggi; (2.) terjadinya gangguan metabolisme tubuh akibat stres cuaca panas yang ekstrem dan berkepanjangan, sehingga metabolisme lemak tidak berjalan baik; (3.) defisiensi lipotropic nutrient atau nutrisi yang membantu metabolisme lemak, seperti betaine, choline, inositiol, vitamin B12, biotin, L-trytophan, cartinine, dan selenium.
Dari sudut pandang nutrisi, terdapat beberapa langkah preventif untuk mencegah kasus tersebut, yaitu; (1.) menurunkan energi pakan dari lemak yang diberikan, (2.) menambahkan suplemen vitalitas tubuh seperti vitamin C dan mineral elektrolit (magnesium, sodium bikarbonat, potassium, chloride) untuk mengurangi dehidrasi dan stres akibat cuaca panas (3.) menambahkan lipotropic nutrient yang tidak menghasilkan energi tinggi, seperti Betaine yang diaplikasikan untuk mengurangi penggunaan metionin dalam pakan. Betaine dapat menyediakan gugus methyl (CH3) dan berperan dalam sintesa cartinine yang dibutuhkan untuk mengurai lemak. Dengan dosis pemberian 0,5 – 0,8 kg per ton pakan untuk ayam petelur, Betaine mampu memberikan banyak manfaat untuk menjaga kesehatan hewan ternak.
Sehubungan dengan keterbatasan tempat di rubrik ini, maka pertanyaan lebih lanjut mengenai Betaine sebagai lipotropik nutrient secara seimbang dan optimum bisa Bapak ajukan langsung kepada tim kami di lapangan yang akan dengan senang hati membantu untuk kemajuan usaha Bapak Sudrajat. Selamat mencoba, semoga peternakan Bapak semakin sukses. Salam (R).
Juga terbit di Majalah TROBOS, Edisi Desember 2019