(021) 83787990

contact@fenanza.id

Penanggulangan Kolibasilosis Anak Babi dengan Triple Action

Pertanyaan:

Saya peternak babi rakyat yang berlokasi di Bali (alamat saya sesuai dengan KTP terlampir). Tiga bulan terakhir ini kami mengalami masalah pada babi  berusia 0 – 3 minggu (sebelum penyapihan)   yaitu adanya peningkatan kematian yang cukup signifikan.  Diawali dengan babi yang tidak mau makan/menyusu, suka menyendiri di pinggir kandang (depresi), demam (suhu berkisar 40-41.5° C) yang berlangsung beberapa hari dibarengi dengan diare berwarna keputihan, berat badan menurun drastis  hingga akhirnya menyebabkan kematian. Babi yang terserang biasanya yang dalam kondisi bagus, namun tiba-tiba mengeluarkan gejala seperti di atas dan bahkan ada yang dalam waktu 24 jam diare langsung mati.  Kami pernah melakukan pembedahan bangkai babi dan kebanyakan kami menemukan usus yang sudah merah dengan cairan usus yang berwarna putih di dalamnya.  Berhubung saat sekarang sudah mau memasuki musim hujan, kami takut hal ini akan semakin parah karena kandang kami sebagiannya masih menggunakan lantai tanah. Pakan kami aduk sendiri dengan menggunakan ampas tahu ditambah premix dari poultry shop. Mohon masukannya apa yang harus kami lakukan.

Terima kasih….

(Made S – Singaraja, Bali)

Jawab:

Pak Made yang kami hormati,

Terimakasih atas pertanyaan Bapak dengan penjelasan yang sangat lengkap mulai dari gejala, maupun langkah yang telah Bapak lakukan dengan foto-foto yang sangat jelas terutama foto kandang, pakan maupun foto usus babi yang terkena penyakit ini, namun foto-foto ini tidak dapat kami tampilkan disini.

Berdasarkan gejala maupun foto-foto yang dilampirkan, besar kemungkinan dapat kami simpulkan berdasarkan pengalaman bahwa peternakan Bapak sedang mengalami infeksi penyakit kolibasilosis. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya kotoran putih yang ada dalam usus dapat dibawa ke laboratorium yang terdekat agar dapat dilakukan identifikasi kuman penyebabnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati dan mencegah terjadinya kasus penyakit kolibasilosis ini yang kami sebut dengan pengobatan Kolibasilosis Triple Actions yaitu; (1.) Lakukan perbaikan manajemen pemeliharaan babi dengan sanitasi yang baik terutama kebersihan kandang dan lingkungannya, sebaiknya alas lantai kandang tidak langsung dari tanah, gunakan desinfektan untuk menyemprot kandang dan babi, pastikan saluran pembuangan tidak ada yang tersendat, serta atur kepadatan populasi babi agar jangan terlalu padat. (2.) Berikan pakan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan babi, jika saat sekarang Bapak menggunakan ampas tahu, pastikan bahwa ampas tahu tersebut masih layak dimakan (warna, bau dan konsistensi (kekenyalan ampas) harus masih baru dan segar), tambahkan premix ORIMIX 1 kg per 100 kg ampas tahu agar kebutuhan vitamin dan mineralnya dapat tercukupi. (3.) Untuk induk yang melahirkan, segera lakukan penyuntikan dengan antibiotik CENTRE OXYTE LA injection 20% yaitu larutan injeksi yang mengandung antibiotik oxytetracline berspektrum luas yang dapat menghambat dan membunuh bakteri-bakteri Gram positif maupun Gram negatif agar air susu yang dihasilkan bebas bakteri. Dalam CENTRE OXYTE LA injection 20% juga terkandung unsur MACROGOL yang dapat mempertahankan kadar Oxytetcacycline dalam darah 5-7 hari tergantung derajat keparahannya. Dosis yang digunakan untuk induk babi adalah 1 ml/10 kg berat badan, namun hindari penyuntikan melebihi 10 ml pada satu tempat penyuntikan agar obat dapat bekerja dengan sempurna. Di samping itu, untuk anak babi yang baru dilahirkan agar segera diberikan juga suntikan CENTRE OXYTE LA injection 20% 0.2 ml per ekor anak babi berbarengan dengan penyuntikan zat besi (Fe) di daerah leher agar anak babi bisa terhindar dari penyakit.  Selamat mencoba dan semoga peternakan Bapak semakin maju. Aamiin…. Salam (IHN).

Juga terbit di Majalah TROBOS, Edisi Nove,ber 2019 

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya

Pertanyaan:

Saya peternak babi rakyat yang berlokasi di Bali (alamat saya sesuai dengan KTP terlampir). Tiga bulan terakhir ini kami mengalami masalah pada babi  berusia 0 – 3 minggu (sebelum penyapihan)   yaitu adanya peningkatan kematian yang cukup signifikan.  Diawali dengan babi yang tidak mau makan/menyusu, suka menyendiri di pinggir kandang (depresi), demam (suhu berkisar 40-41.5° C) yang berlangsung beberapa hari dibarengi dengan diare berwarna keputihan, berat badan menurun drastis  hingga akhirnya menyebabkan kematian. Babi yang terserang biasanya yang dalam kondisi bagus, namun tiba-tiba mengeluarkan gejala seperti di atas dan bahkan ada yang dalam waktu 24 jam diare langsung mati.  Kami pernah melakukan pembedahan bangkai babi dan kebanyakan kami menemukan usus yang sudah merah dengan cairan usus yang berwarna putih di dalamnya.  Berhubung saat sekarang sudah mau memasuki musim hujan, kami takut hal ini akan semakin parah karena kandang kami sebagiannya masih menggunakan lantai tanah. Pakan kami aduk sendiri dengan menggunakan ampas tahu ditambah premix dari poultry shop. Mohon masukannya apa yang harus kami lakukan.

Terima kasih….

(Made S – Singaraja, Bali)

Jawab:

Pak Made yang kami hormati,

Terimakasih atas pertanyaan Bapak dengan penjelasan yang sangat lengkap mulai dari gejala, maupun langkah yang telah Bapak lakukan dengan foto-foto yang sangat jelas terutama foto kandang, pakan maupun foto usus babi yang terkena penyakit ini, namun foto-foto ini tidak dapat kami tampilkan disini.

Berdasarkan gejala maupun foto-foto yang dilampirkan, besar kemungkinan dapat kami simpulkan berdasarkan pengalaman bahwa peternakan Bapak sedang mengalami infeksi penyakit kolibasilosis. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya kotoran putih yang ada dalam usus dapat dibawa ke laboratorium yang terdekat agar dapat dilakukan identifikasi kuman penyebabnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati dan mencegah terjadinya kasus penyakit kolibasilosis ini yang kami sebut dengan pengobatan Kolibasilosis Triple Actions yaitu; (1.) Lakukan perbaikan manajemen pemeliharaan babi dengan sanitasi yang baik terutama kebersihan kandang dan lingkungannya, sebaiknya alas lantai kandang tidak langsung dari tanah, gunakan desinfektan untuk menyemprot kandang dan babi, pastikan saluran pembuangan tidak ada yang tersendat, serta atur kepadatan populasi babi agar jangan terlalu padat. (2.) Berikan pakan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan babi, jika saat sekarang Bapak menggunakan ampas tahu, pastikan bahwa ampas tahu tersebut masih layak dimakan (warna, bau dan konsistensi (kekenyalan ampas) harus masih baru dan segar), tambahkan premix ORIMIX 1 kg per 100 kg ampas tahu agar kebutuhan vitamin dan mineralnya dapat tercukupi. (3.) Untuk induk yang melahirkan, segera lakukan penyuntikan dengan antibiotik CENTRE OXYTE LA injection 20% yaitu larutan injeksi yang mengandung antibiotik oxytetracline berspektrum luas yang dapat menghambat dan membunuh bakteri-bakteri Gram positif maupun Gram negatif agar air susu yang dihasilkan bebas bakteri. Dalam CENTRE OXYTE LA injection 20% juga terkandung unsur MACROGOL yang dapat mempertahankan kadar Oxytetcacycline dalam darah 5-7 hari tergantung derajat keparahannya. Dosis yang digunakan untuk induk babi adalah 1 ml/10 kg berat badan, namun hindari penyuntikan melebihi 10 ml pada satu tempat penyuntikan agar obat dapat bekerja dengan sempurna. Di samping itu, untuk anak babi yang baru dilahirkan agar segera diberikan juga suntikan CENTRE OXYTE LA injection 20% 0.2 ml per ekor anak babi berbarengan dengan penyuntikan zat besi (Fe) di daerah leher agar anak babi bisa terhindar dari penyakit.  Selamat mencoba dan semoga peternakan Bapak semakin maju. Aamiin…. Salam (IHN).

Juga terbit di Majalah TROBOS, Edisi Nove,ber 2019 

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!