Pertanyaan:
Salam kami untuk Tim Fenanza.
Sebagai formulator di pabrik pakan lele dengan proses ekstrusi (floating feed), kami selalu mencoba menganalisis setiap permasalahan yang terjadi. Seperti akhir-akhir ini, dimana kami sering menemukan kepala lele yang putus atau pecah. Kejadian seperti ini biasanya dipicu oleh kurangnya asupan vitamin C. Padahal, kami telah menambahkan vitamin C di dalam formula pakan kami sesuai dengan angka kebutuhan. Namun, pada dua bulan terakhir penambahan tersebut tidak berdampak efektif di lapangan. Setelah kami analisis kembali, kemungkinannya adalah vitamin C yang kami tambahkan mengalami proses oksidasi selama ekstrusi. Pertanyaan dari kami, apakah terdapat vitamin C yang efektif ditambahkan ke dalam pakan dan tetap terjaga kandungannnya sampai ke hewan target walaupun mengalami proses ekstrusi? Terima kasih.
(Bapak Imam – Bogor)
Jawab:
Bapak Imam yang kami hormati,
Kami sangat setuju dengan pendapat Bapak Imam bahwa salah satu faktor yang menyebabkan munculnya kasus kepala putus pada ikan lele adalah kurangnya kadar vitamin C dalam tubuh ikan lele. Tentu saja dengan pemberian vitamin C dengan kadar yang sesuai akan menyelesaikan dan mencegah masalah tersebut. Akan tetapi, pada kenyataanya terkadang proses pemanasan saat pembuatan pakan dapat merusak kadar vitamin C yang terkandung, sehingga kadar vitamin C dalam tubuh hewan menjadi tidak memadai.
Seperti diketahui, vitamin C merupakan salah satu vitamin yang penting bagi ikan. Telah banyak penelitian yang membuktikan tentang peranan dan kebutuhan vitamin C pada ikan, diantaranya adalah: (1) untuk meningkatkan pertumbuhan, (2) mengatasi stres, (3) meningkatkan reproduksi, (4) meningkatkan imunitas, (5) serta berfungsi dalam pertumbuhan kolagen dan mempercepat penyembuhan luka. Sayangnya, ikan tidak mampu untuk mensintesis sendiri vitamin C karena tidak adanya L-gulunolakton untuk proses akhir sintesis vitamin C. Sehingga, ikan hanya mendapatkan asupan vitamin C melalui pakan.
Pada proses pertumbuhan, vitamin C akan membantu pembentukan kolagen yang merupakan komponen utama pada matriks tulang. Dengan tercukupinya kebutuhan vitamin C, maka jaringan kolagen akan terbentuk sempurna dan mengokohkan tulang kepala serta mempercepat proses penyembuhan luka. Pembentukan kolagen yang optimal sangat ditentukan oleh cukup tidaknya kadar vitamin C yang terserap oleh tubuh.
Selain membantu proses pertumbuhan pada ikan, vitamin C juga berperan untuk menjaga kondisi ikan agar tetap prima dan optimal, namun beberapa kondisi seperti stres karena lingkungan yang ekstrem dapat menyebabkan kadar vitamin C di dalam jaringan tubuh berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa pada ikan lele dengan panjang 7-8 cm membutuhkan kadar vitamin C sebanyak 100 mg/kg pakan.
Salah satu vitamin C yang saat sekarang banyak digunakan pada pakan akuakultur adalah ANER C (L-Ascorbic acid-Polyphosphate), yaitu vitamin C dengan kadar 35% yang terikat kuat dalam bentuk senyawa poliphosphat sehingga dapat terlindungi dari proses oksidasi, lebih stabil dan tahan terhadap panas walaupun dalam suhu mesin extruder 150°C namun tidak mengalami perubahan yang signifikan terhadap kandungan vitamin C-nya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa ANER C merupakan produk inovasi vitamin C untuk semua pakan hewan ternak terutama pakan akuatik yang memiliki bioavailability, water durability, resistensi dan stabilitas terhadap panas sehingga cocok untuk pakan extruded. Adapun dosis penggunaan ANER C yang bisa ditambahkan pada pakan ikan lele adalah ± 400 g per ton pakan.
ANER C diproduksi dengan teknologi terkini sebagai produk yang sangat aplikatif untuk dicampurkan secara langsung kedalam pakan atau melalui campuran premix. Tekstur partikel yang sangat halus memberikan hasil terbaik dalam homogenitas dengan partikel bahan baku yang umumnya tepung halus untuk produksi pakan bentuk floating. Adapun tingkat penyerapan atau kecernaannya sangat tinggi hingga > 90%.
Pemilihan vitamin C yang tepat menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan ikan sehingga performa produksi ikan menjadi optimal. Faktor penting dalam pemilihan vitamin C salah satunya adalah berdasarkan besarnya ketahanan kadar vitamin tersebut, bukan hanya dari besar konsentrasinya.
Untuk informasi penggunaan ANER C lebih lanjut, silakan Bapak Imam untuk jangan ragu menghubungi tim kami di lapangan atau bisa kunjungi kami di www.fenanza.id. Terima kasih. Salam! (D)
Juga diterbitkan di Majalah TROBOS Edisi Oktober 2019