Salam. Perkenalkan nama saya Bernard dari Manado. saya memiliki peternakan Babi semi intensif di wilayah saya. Akhir-akhir ini kasus ASF (African swine fever) mulai masuk Indonesia dan menjadikan kami khawatir apabila terjadi di daerah saya. Mohon informasi dari Fenanza, bagaimana kiat-kiat mencegah ASF sekaligus memberi dampak positif terhadap produksi babi kami dari sudut pandang nutrisi dan kekebalan ternak?
Jawab
Dear Bpk. Bernard, terimakasih telah mempercayakan permasalahan peternakan Bpk. Kepada tim Fenanza. Saat ini, ASF merubah industri peternakan babi secara global. Huingga saat ini, ASF ditambah wabah Covid-19 menurunkan populasi babi 40% = 3 jt ekor, menaikkan harga babi 50%, merugikan 80% peternak rakyat dan 60% industry babi di zona merah di Indonesia. ASF disebabkan oleh virus DNA dengan untai ganda dari genus Asfivirus dan famili Asfarviridae. virus ASF sangat tahan terhadap pengaruh lingkungan dan serta tahan hidup dalam darah (4 oC) di dalam kandang babi selama 1 bulan.
Strategi Komprehensif Menghadapi ASF
Secara garis besar,ada 3 hal yang perlu di waspadai dalam menghadapi ASF, yaitu : Biosecurity (keamanan manajemen ternak), Feed hygiene (kebersihan dan kemanan pakan) dan Enhanced immunity (peningkatan imunitas ternak).
Berkaitan dengan pertanyaan Bapak, berikut solusi yang bisa kami berikan: Pertama, Manajemen Biosekuritas. Kunci biosekuritas terletak pada bagaimana manajemen kesehatan, dan kebersihan kandang maupun ternak tersebut. Lakukan aktifitas pembersihan, desinfeksi, dan tindakan pencegahan lainnya secara rutin. Kedua, Manajemen Keamanan Pakan. Faktor tak kalah penting adalah pakan maupun bahan pakan yang diberikan. Identifikasi bahan pakan dan pakan yang digunakan, lakukan penyimpanan yang baik dan perhatikan teknik penyimpanannya. Dalam tahap ini, usahakan area penyimpanan pakan juga telah secara rutin dibersihkan/ desinfeksi. Ketiga, Tingkatkan antibodi pada ternak. Selain peran pakan dan biosekuritas, peran antibodi ini penting diperhatikan. Pada babi, salah satu sumber utama dalam meningkatkan sistem kekebalannya adalah melalui pengurangan tingkat stres oksidatif. Stres oksidatid ini tidak bisa dihindari pada indukan dan anakan babi, karena dapat mengganggu produktivitas, kekebalan tubuh dan kinerja indukan dan anakan babi tersebut. Pada indukan babi, pada saat periode kelahiran terjadi penurunan status antioksidan, yang mana apabila hal ini terus berlanjut maka dapat berdampak pada anak yang dihasilkan.
Peran Penting Polifenol Alami sebagai Antioksidan dan Memperbaiki Performa Produksi
Berbagai sumber polifenol telah diobservasi dan memiliki kandungan unik untuk mampu meningkatkan sistem kekebalan ternak sekaligus memperbaiki performa produksi nya. Dalam hal ini, kami merekomendasikan menggunakan produk Proviox ® dari Provimi. Proviox ® memiliki sumber antioksidan (dari berbagai tanaman alam) yang bertujuan untuk mengurangi stres oksidatif selama minggu-minggu awal, kelahiran, dan tantangan penyakit, mendukung atau meningkatkan kinerja ternak yang menghadapi situasi seperti stres panas, tantangan penyakit, penyapihan anak babi, handling/ transportasi ternak, dll. Selain itu, meningkatkan kinerja ternak muda (babi) yang memiliki kemampuan terbatas untuk memetabolisme Vitamin E, dengan memberikan alternatif sumber senyawa antioksidan. Produk ini merupakan salah satu konsep terbaru dan menarik karena memiliki peran ganda, yakni mempengaruhi kinerja anakan dengan memanipulasi makanan dari indukan (efek trans-generasi/maternal) dan juga sebagai sumber antioksidan parsialnya.
Proviox ® disusun oleh bahan baku berkualitas dari global principal dunia, sehingga kualitas mutu konsisten terjaga dengan baik. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi solusi yang tepat untuk peternakan Bapak kedepannya. Untuk informasi yang lebih lanjut, jangan pernah ragu untuk menghubungi Tim Fenanza di lapangan maupun melalui redaksi Majalah Trobos.(ARD).