(021) 83787990

contact@fenanza.id

Cegah Diare dan Bau Menyegat Kotoran Unggas dengan Suplemen Khusus

Pertanyaan:

Saudara saya memiliki usaha peternakan ayam layer (petelur) di daerah Sukabumi. Sewaktu saya mengunjungi kandangnya, bau kotoran yang menyengat langsung tercium. Saudara saya kemudian bercerita mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh peternakannya, selain bau kotoran yang sangat menyengat, kotoran ayam miliknya juga terlihat terlalu encer, dan nafsu makan ayamnya juga berkurang sehingga produksi telur terus menurun sekitar 20-30%. Mereka sudah menggunakan beberapa obat yang dianjurkan oleh (technical sales) TS yang datang ke kandangnya namun tidak membuahkan hasil.  Pakan yang digunakan adalah pakan produksi sendiri (self-mixing).  Mohon masukan dari tim Fenanza bagaiamana kah cara yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan agar bau menyengat tidak semakin menjadi-jadi? Terima kasih.

(Irma – Sukabumi)

Jawaban:

Dear Ibu Irma,

Terima kasih banyak untuk pertanyaan yang diberikan. Kami sangat menghargai betapa Ibu Irma care dengan usaha yang dijalankan saudaranya, sehingga ikut mencari solusi yang tepat.

Kondisi fisik kotoran hewan ternak (konsistensi, warna, dan bau) merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan pencernaan pada saat itu.  Kesehatan pencernaan sangat penting karena dapat menunjang optimalisasi penyerapan nutrisi pakan, sehingga dapat meningkatkan perbaikan metabolisme untuk pertumbuhan, produksi, dan reproduksi hewan ternak.

Feses atau kotoran dengan konsistensi yang terlalu encer atau yang biasa disebut  dengan diare biasanya  disebabkan oleh banyak faktor, seperti infeksi parasit, bakteri dan virus, atau komposisi pakan yang kurang sesuai, sehingga terjadi peradangan pada saluran cerna hewan ternak atau mungkin sedang mengindap penyakit-penyakit tertentu. Sedangkan timbulnya bau menyengat pada kotoran hewan ternak juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti manajemen litter yang kurang memenuhi syarat, meningkatnya kadar amonia akibat kurang terserapnya protein dalam usus dengan baik, atau bisa juga disebabkan oleh pengaruh penggunaan beberapa bahan baku pakan yang secara tidak langsung menyebabkan peningkatan bau kotoran dalam kandang.  Oleh sebab itu, peningkatan kesehatan usus penting dilakukan untuk mengurangi kasus diare.

Berkembangnya koloni agen patogen dalam usus dapat menyebabkan iritasi dan lisisnya sel epitel usus, sehingga penyerapan air pada jaringan tidak dapat terjadi dengan sempurna. Sedangkan sel-sel mukosa usus yang lisis atau rusak akan bercampur dengan cairan yang tidak terserap dengan baik oleh tubuh dan mengakibatkan konsistensi kotoran hewan ternak menjadi lebih berair atau basah.

Salah satu tindakan pencegahan yang paling efisien untuk mengurangi diare maupun bau amonia adalah  dengan menjaga keseimbangan mikroflora usus menggunakan suplementasi probiotik, yaitu mikroorganisme yang dapat beradaptasi dengan vili-villi sel epitel usus sebagai “protector agent” atau agen pelindung untuk menekan populasi agen patogen di dalam usus. Hasil metabolit probiotik, yaitu enzim dan senyawa asam laktat akan dapat menurunkan nilai pH usus menjadi lebih asam sehingga tidak menjadi tempat yang baik untuk agen patogen berkembang.

UB LAC merupakan salah satu produk suplemen pakan yang mengandung kombinasi sinergi antara yeast Saccharomyces cerevisiaeprobiotik (Lactobacillus acidophilus, Enterococcus faecium) dan enzyme (amylase, protease, cellulase) yang telah teruji mampu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam pencernaan, sehingga meningkatkan pertumbuhan hewan melalui peningkatan daya cerna, efisiensi pakan, vitalitas usus serta menurunkan stres dan diare. Fungsi utama produk ini adalah sebagai “GUT HEALTH” yaitu dengan cara menjaga dan memelihara kondisi kesehatan usus, sehingga memberikan benefit penyerapan nutrisi pakan yang lebih sempurna yang akhirnya konsitensi kotoran akan menjadi lebih kering, bau kotoran pun akan berkurang karena tidak menyisakan residu amonia pada kotoran.

Selama hewan ternak mengalami diare, maka UBLAC dapat digunakan dengan dosis 4 kg per ton pakan, namun demikian untuk pemakaian harian dapat  diberikan dengan dosis 1 kg per ton pakan sebagai pencegahan diare dan bau kotoran. 

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi solusi tepat. Untuk informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi tim Fenanza di lapangan maupun melalui redaksi Majalah TROBOS. Salam (D).

 Juga terbit di Majalah TROBOS Edisi Agustus 2019

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya

Pertanyaan:

Saudara saya memiliki usaha peternakan ayam layer (petelur) di daerah Sukabumi. Sewaktu saya mengunjungi kandangnya, bau kotoran yang menyengat langsung tercium. Saudara saya kemudian bercerita mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh peternakannya, selain bau kotoran yang sangat menyengat, kotoran ayam miliknya juga terlihat terlalu encer, dan nafsu makan ayamnya juga berkurang sehingga produksi telur terus menurun sekitar 20-30%. Mereka sudah menggunakan beberapa obat yang dianjurkan oleh (technical sales) TS yang datang ke kandangnya namun tidak membuahkan hasil.  Pakan yang digunakan adalah pakan produksi sendiri (self-mixing).  Mohon masukan dari tim Fenanza bagaiamana kah cara yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan agar bau menyengat tidak semakin menjadi-jadi? Terima kasih.

(Irma – Sukabumi)

Jawaban:

Dear Ibu Irma,

Terima kasih banyak untuk pertanyaan yang diberikan. Kami sangat menghargai betapa Ibu Irma care dengan usaha yang dijalankan saudaranya, sehingga ikut mencari solusi yang tepat.

Kondisi fisik kotoran hewan ternak (konsistensi, warna, dan bau) merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan pencernaan pada saat itu.  Kesehatan pencernaan sangat penting karena dapat menunjang optimalisasi penyerapan nutrisi pakan, sehingga dapat meningkatkan perbaikan metabolisme untuk pertumbuhan, produksi, dan reproduksi hewan ternak.

Feses atau kotoran dengan konsistensi yang terlalu encer atau yang biasa disebut  dengan diare biasanya  disebabkan oleh banyak faktor, seperti infeksi parasit, bakteri dan virus, atau komposisi pakan yang kurang sesuai, sehingga terjadi peradangan pada saluran cerna hewan ternak atau mungkin sedang mengindap penyakit-penyakit tertentu. Sedangkan timbulnya bau menyengat pada kotoran hewan ternak juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti manajemen litter yang kurang memenuhi syarat, meningkatnya kadar amonia akibat kurang terserapnya protein dalam usus dengan baik, atau bisa juga disebabkan oleh pengaruh penggunaan beberapa bahan baku pakan yang secara tidak langsung menyebabkan peningkatan bau kotoran dalam kandang.  Oleh sebab itu, peningkatan kesehatan usus penting dilakukan untuk mengurangi kasus diare.

Berkembangnya koloni agen patogen dalam usus dapat menyebabkan iritasi dan lisisnya sel epitel usus, sehingga penyerapan air pada jaringan tidak dapat terjadi dengan sempurna. Sedangkan sel-sel mukosa usus yang lisis atau rusak akan bercampur dengan cairan yang tidak terserap dengan baik oleh tubuh dan mengakibatkan konsistensi kotoran hewan ternak menjadi lebih berair atau basah.

Salah satu tindakan pencegahan yang paling efisien untuk mengurangi diare maupun bau amonia adalah  dengan menjaga keseimbangan mikroflora usus menggunakan suplementasi probiotik, yaitu mikroorganisme yang dapat beradaptasi dengan vili-villi sel epitel usus sebagai “protector agent” atau agen pelindung untuk menekan populasi agen patogen di dalam usus. Hasil metabolit probiotik, yaitu enzim dan senyawa asam laktat akan dapat menurunkan nilai pH usus menjadi lebih asam sehingga tidak menjadi tempat yang baik untuk agen patogen berkembang.

UB LAC merupakan salah satu produk suplemen pakan yang mengandung kombinasi sinergi antara yeast Saccharomyces cerevisiaeprobiotik (Lactobacillus acidophilus, Enterococcus faecium) dan enzyme (amylase, protease, cellulase) yang telah teruji mampu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam pencernaan, sehingga meningkatkan pertumbuhan hewan melalui peningkatan daya cerna, efisiensi pakan, vitalitas usus serta menurunkan stres dan diare. Fungsi utama produk ini adalah sebagai “GUT HEALTH” yaitu dengan cara menjaga dan memelihara kondisi kesehatan usus, sehingga memberikan benefit penyerapan nutrisi pakan yang lebih sempurna yang akhirnya konsitensi kotoran akan menjadi lebih kering, bau kotoran pun akan berkurang karena tidak menyisakan residu amonia pada kotoran.

Selama hewan ternak mengalami diare, maka UBLAC dapat digunakan dengan dosis 4 kg per ton pakan, namun demikian untuk pemakaian harian dapat  diberikan dengan dosis 1 kg per ton pakan sebagai pencegahan diare dan bau kotoran. 

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi solusi tepat. Untuk informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi tim Fenanza di lapangan maupun melalui redaksi Majalah TROBOS. Salam (D).

 Juga terbit di Majalah TROBOS Edisi Agustus 2019

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!