Perkenalkan saya Dani dari Bandung, Jawa Barat. Sekarang ini saya memiliki peternakan bebek dan ayam petelur. Saya ingin menanyakan mengenai cara memberantas lalat di kandang saya, karena banyak sekali lalat yang hinggap, sehingga mengganggu aktifitas pekerja dan lingkungan sekitar. Sebelumnya, saya sudah menggunakan obat yang bisa membunuh lalat, namun selang beberapa lama, muncul lagi dan populasinya cukup banyak. Terimakasih dan mohon masukannya dari tim Fenanza.
Dear Pak Dani,
Terimakasih telah menghubungi dan mempercayakan permasalahan peternakan bapak kepada tim kami, Fenanza. Pada umumnya, peternakan layer menjadi salah satu sektor yang paling banyak mengalami gangguan hama lalat terutama lalat jenis lalat rumah (Musca domestica). Lalat tersebut bertelur pada lingkungan organik yang lembab (50% – 80%), tak heran jika banyak ditemukan populasi lalat pada area kotoran, tempat pakan, maupun pada gudang pakan, terutama pada pancaroba dan musim hujan.
Keberadaan lalat pada lingkungan kandang ibarat bola salju yang menggelending kencang dan terus membesar, hal ini dikarenakan lalat merupakan salah satu vector pembawa penyakit, yang tentunya berdampak bahaya tidak saja bagi hewan ternak namun juga terhadap manusia. Selain itu kemampuan bekembangbiaknya yang tinggi menjadikan lalat sebagai salah satu hal yang sangat menggangu pada peternakan. Kerugian yang disebabkan oleh lalat pun tak main-main, dari segi kesehatan, lalat merupakan vektor pembawa beberapa bibit penyakit antara lain AI, necrotic enteritis, salmonellosis, gumboro, dll. Sehingga berdampak buruk dari segi ekonomi yaitu dengan penurunan performa produksi, feed intake, hingga menimbulkan kematian hewan ternak.
Berkaitan dengan pertanyaan bapak tentang cara pemberantasan lalat yang efektif, perlu kami sampaikan bahwa orientasi pemberantasan lalat kini harus berfokus pada tindakan pengendalian/ manajemen, gunakanlah strategi Block the Chain. Yakni, strategi memutus siklus hidup lalat, sehingga lalat benar-benar terkendalikan. Pertama, Lakukan inspeksi dan pemetaan. Sebelum melakukan treatment untuk mengendalikan lalat tersebut, perlu dilakukan inspeksi terhadap barang/ area yang berpotensi menjadi sarang lalat. Lakukan manajemen yang baik, seperti kebersihan gudang dan pakan, lingkungan sekitar dan juga pastikan bahwa area kotoran harus kering (Baca juga artikel kami sebelumnya, Cegah Diare dan Bau Menyegat Kotoran Unggas dengan Suplemen Khusus melalui website https://fenanza.id/ ). Setelah itu lakukan pemetaan untuk mengetahui area treatment, perkiraan jumlah populasi dan penanganan yang tepat. Kedua, Pilih pestisida yang tepat. Pemilihan area treatment tergantung pada treatment pengendalian sebelumnya, jika pada treatment sebelumnya telah dilakukan aplikasi pestisida, perlu dilihat keefektifan, bahan aktif, efek setelah treatment dll. Bahkan jika treatment sebelumnya tergolong efektif sekalipun, tetap perlu dilakukan rotasi untuk menghindari resistensi. Memilih pestisida dengan bahan aktif dan aksi yang berbeda dapat menghindarkan dari resistensi hama. Ketiga, Lakukan treatment. Aplikasi dilakukan berdasarkan hasil inspeksi dan seleksi, fokus pada area-area utama dimana hama lalat berada. Bacalah label pada setiap produk, pastikan barang dalam kondisi baik, dosis yang digunakan sesuai dosis anjuran, dan pastikan untuk selalu menggunakan alat perlindungan diri saat bekerja dengan pestisida. Keempat, Lakukan pengamatan lanjutan. Lakukan pengamatan lanjutan satu minggu setelah dilakukan treatment, hal ini untuk menentukan efektifitas treatment yang dilakukan. Jika memungkinkan, lakukanlah pencatatan hasil inspeksi dan follow up agar dapat dianalisa dan dijadikan acuan tindakan berikutnya. Komunikasi yang baik antara aplikator, supervisor, quality control dan management adalah kunci dalam pengendalian terhadap hama yang efektif dan efisien.
Dalam hal treatment, kami merkomendasikan penggunaan Tenopa 60 SC dari BASF. Tenopa 60 SC diformulasikan dalam bentuk suspensi konsentrat, mengandung Alphacypermethrin dan Flufenoxuron yang bekerja dengan cara kontak sehingga memberikan efek knockdown yang cepat pada lalat dengan cara memutus siklus hidup lalat. Tenopa 60 SC bekerja pada larva dan mempengaruhi seluruh siklus hidup lalat dari telur hingga dewasa secara langsung dan tidak langsung. Selain itu, Tenopa 60 SC juga lebih unggul dibandingkan pestisida sejenisnya karena memiliki kombinasi unik, yaitu gabungan antara insektisida dengan efek kerja yang cepat dan insect growth regulator (IGR) yang sangat efektif.
Untuk informasi lebih lanjut, jangan pernah ragu untuk menghubungi Tim Fenanza di lapangan maupun melalui redaksi Majalah Trobos. Salam (ARD).