(021) 83787990

contact@fenanza.id

Hidrolisat Ikan Bahan Alternatif dalam ‘Aquafeeds’

Produksi komersial berbagai spesies perairan sangat bergantung pada penggunaan tepung ikan dan minyak ikan karena profil asam amino dan asam lemaknya. Tepung ikan dan minyak ikan sebagian besar dihasilkan dari ikan yang ditangkap di alam liar. Namun, produksi tepung ikan global dari sumber tangkapan liar telah mencapai titik puncaknya, dan tidak akan ada peningkatan lebih lanjut, karena stok ikan liar telah mencapai batas biologis maksimumnya. Oleh karena itu, alternatif komersial yang layak harus dikembangkan dan diterapkan demi keberlanjutan industri akuakultur dalam jangka panjang.

 

Produk samping ikan yang dihidrolisis

Salah satu alternatif yang sederhana dan layak adalah produksi hidrolisat ikan di lokasi produksi jeroan ikan. Hal ini menghasilkan pemulihan protein, minyak ikan, dan nutrisi lainnya dengan mengubahnya menjadi bahan pakan berkualitas tinggi untuk digunakan dalam pakan untuk ayam, babi, dan spesies budidaya perairan lainnya.

 

Teknologi pemulihan ini khususnya menarik bagi pembudidaya ikan dan pabrik pengolahan yang berlokasi di daerah terpencil, dimana pembuangan jeroan ikan secara tepat untuk menghindari masalah lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan biaya yang besar. Pertimbangan penting adalah untuk selalu menghindari memberi makan ikan dengan produk sampingan dari spesies yang sama.

 

Produksi produk sampingan ikan terhidrolisis melibatkan transformasi biokimia dari produk sampingan perikanan segar menjadi bentuk biosecure yang distabilkan oleh aksi enzimatik, sehingga menurunkan pH campuran hingga mencapai nilai sekitar 4,0. Produk ikan kemudian dimurnikan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aplikasi individual dan didistribusikan ke pabrik pakan sebagai bahan baku cair yang distabilkan untuk produksi pakan secara umum.

 

Atraktan yang bermanfaat

Selain profil nutrisi hidrolisat ikan sebagai sumber asam amino, asam lemak, dan energi yang signifikan  dengan nilai kecernaan protein lebih dari 97 persen dan skor total nitrogen volatil yang sangat rendah yaitu 0,01 persen, hidrolisat yang dihasilkan melalui proses enzimatik juga dapat berfungsi sebagai imunostimulan atau probiotik untuk spesies akuatik. Yang antinya bisa mengantisipasi keberadaan pathogen, dimana komponen bioaktif peptide yang dihasilkan memalui proses hidrolisis tersebut dapat melisiskan sel pathogen sehingga bisa membunuh patogen yang menginfeksi hewan budidaya.

 

Hidrolisat ikan dapat memainkan peran yang semakin besar sebagai bahan pakan di masa depan, seiring dengan meningkatnya variasi dan kuantitas protein nabati dengan karakteristik hambar atau tidak beraroma dalam pakan akuatik. Selain itu, dalam industri pakan udang dan banyak spesies ikan karnivora, hidrolisat ikan bisa disertakan sebagai  atraktan dengan menambahkannya sebanyak 2 hingga 8 persen dari total bahan baku dalam formulasi pakan.

 

Aplikasi

Tergantung pada peralatan dan kemampuan pabrik pakan, hidrolisat ikan dapat dimasukkan langsung ke dalam mixer dan drum ekstruder, dan/atau disemprotkan sebagai lapisan atas (top coating) pada fase akhir. Hasil yang sangat memuaskan dan telah dilaporkan untuk pakan nila dan udang dengan peningkatan tingkat kecernaan ikan jika dibandingkan dengan pakan tanpa hidrolisat ikan.

 

 

 

Share Artikel Ini
Artikel Berita Lainnya

Produksi komersial berbagai spesies perairan sangat bergantung pada penggunaan tepung ikan dan minyak ikan karena profil asam amino dan asam lemaknya. Tepung ikan dan minyak ikan sebagian besar dihasilkan dari ikan yang ditangkap di alam liar. Namun, produksi tepung ikan global dari sumber tangkapan liar telah mencapai titik puncaknya, dan tidak akan ada peningkatan lebih lanjut, karena stok ikan liar telah mencapai batas biologis maksimumnya. Oleh karena itu, alternatif komersial yang layak harus dikembangkan dan diterapkan demi keberlanjutan industri akuakultur dalam jangka panjang.

 

Produk samping ikan yang dihidrolisis

Salah satu alternatif yang sederhana dan layak adalah produksi hidrolisat ikan di lokasi produksi jeroan ikan. Hal ini menghasilkan pemulihan protein, minyak ikan, dan nutrisi lainnya dengan mengubahnya menjadi bahan pakan berkualitas tinggi untuk digunakan dalam pakan untuk ayam, babi, dan spesies budidaya perairan lainnya.

 

Teknologi pemulihan ini khususnya menarik bagi pembudidaya ikan dan pabrik pengolahan yang berlokasi di daerah terpencil, dimana pembuangan jeroan ikan secara tepat untuk menghindari masalah lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan biaya yang besar. Pertimbangan penting adalah untuk selalu menghindari memberi makan ikan dengan produk sampingan dari spesies yang sama.

 

Produksi produk sampingan ikan terhidrolisis melibatkan transformasi biokimia dari produk sampingan perikanan segar menjadi bentuk biosecure yang distabilkan oleh aksi enzimatik, sehingga menurunkan pH campuran hingga mencapai nilai sekitar 4,0. Produk ikan kemudian dimurnikan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aplikasi individual dan didistribusikan ke pabrik pakan sebagai bahan baku cair yang distabilkan untuk produksi pakan secara umum.

 

Atraktan yang bermanfaat

Selain profil nutrisi hidrolisat ikan sebagai sumber asam amino, asam lemak, dan energi yang signifikan  dengan nilai kecernaan protein lebih dari 97 persen dan skor total nitrogen volatil yang sangat rendah yaitu 0,01 persen, hidrolisat yang dihasilkan melalui proses enzimatik juga dapat berfungsi sebagai imunostimulan atau probiotik untuk spesies akuatik. Yang antinya bisa mengantisipasi keberadaan pathogen, dimana komponen bioaktif peptide yang dihasilkan memalui proses hidrolisis tersebut dapat melisiskan sel pathogen sehingga bisa membunuh patogen yang menginfeksi hewan budidaya.

 

Hidrolisat ikan dapat memainkan peran yang semakin besar sebagai bahan pakan di masa depan, seiring dengan meningkatnya variasi dan kuantitas protein nabati dengan karakteristik hambar atau tidak beraroma dalam pakan akuatik. Selain itu, dalam industri pakan udang dan banyak spesies ikan karnivora, hidrolisat ikan bisa disertakan sebagai  atraktan dengan menambahkannya sebanyak 2 hingga 8 persen dari total bahan baku dalam formulasi pakan.

 

Aplikasi

Tergantung pada peralatan dan kemampuan pabrik pakan, hidrolisat ikan dapat dimasukkan langsung ke dalam mixer dan drum ekstruder, dan/atau disemprotkan sebagai lapisan atas (top coating) pada fase akhir. Hasil yang sangat memuaskan dan telah dilaporkan untuk pakan nila dan udang dengan peningkatan tingkat kecernaan ikan jika dibandingkan dengan pakan tanpa hidrolisat ikan.

 

 

 

Share Artikel Ini
Artikel Berita Lainnya
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!