Hewan akuatik mempunyai indra penciuman dan rasa yang lebih kuat dibandingkan hewan darat. Oleh karena itu, dalam formulasi pakan ikan dan udang, atraktan pakan selalu menjadi bahan tambahan yang penting. Senyawa atraktan yang paling efektif bagi hewan akuatik adalah asam amino bebas yang cukup banyak terdapat pada ekstrak cumi dan udang. Tepung hati cumi, tepung cumi, soluble ikan, soluble udang dan campuran lainnya sering digunakan sebagai atraktan pakan dalam industri pakan aqua.
Dalam produksi kitin dari limbah kepala udang, proses komersial utama didasarkan pada demineralisasi dengan perlakuan asam dan deproteinisasi dengan perlakuan alkali. Perlakuan ini menghasilkan sumber air tercemar dengan keasaman dan alkalinitas tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti termasuk Nellie Gagne et al (2014) telah memperkenalkan beberapa proses deproteinisasi enzimatik yaitu proses hidrolisa protein dengan enzimatik guna mengurangi dampak lingkungan dan juga menghasilkan hidrolisat protein dengan komposisi asam amino yang seimbang.
Proses Hidrolisa kepala Udang
Vietnam Organic, sebuah perusahaan di provinsi Ca Mau, menerapkan proses hidrolisis enzimatik pada limbah kepala udang untuk menghasilkan ekstrak larut udang (Shrimp Soluble Extract/SSE) yang mengandung campuran asam amino bebas dan peptida. Produk ini larut dalam 20 persen protein kasar dengan daya cerna protein 90 hingga 95 persen dan astaxanthin 11,45 ppm.
Produk tersebut juga mengandung 1,47 persen asam aspartat, 0,71 persen serin, 2,33 persen asam glutamat, 1,43 persen glisin, 0,56 persen histidin, 1,22 persen arginin, 0,83 persen treonin, 2,17 persen alanin, 1,01 persen prolin, 0,23 persen sistin, 0,64 persen tirosin, Valin 1,14 persen, metionin 0,46 persen, lisin 0,95 persen, isoleusin 0,90 persen, leusin 1,43 persen, dan fenil alanin 1,04 persen.
Produk MF1 dari Maqpro
Di Indonesia sendiri sudah ada produksi lokal dari Maqpro Biotech Indonesia (MBI) yaitu hidrolisa kepala udang yang dikenal dengan brand MF1, melalui proses enzimatik yaitu pengaplikasian enzim protease.
MF1 adalah suplemen pakan cair (liquid) untuk pakan aqua. Diperoleh melalui hidrolisis enzimatis kepala udang segar (Litopenaeus Vannamei). Bahan mentah ini dikumpulkan dari pabrik pengolahan makanan, diangkut dalam wadah tertutup ke fasilitas MBI dan disimpan di ruang dingin sebelum diproses dalam beberapa jam setelah tiba untuk memastikan kualitas produk yang maksimal.
Fungsi Produk Utama adalah sebagai Atraktan, untuk kesehatan usus (peptida dikombinasikan dengan asam organik), meningkatkan kekebalan dan ketahanan terhadap patogen (peptida bioaktif) dan untuk meningkatkan pertambahan berat badan (pertumbuhan) hewan aquatik.
Penelitian protein Hidrolisat kepala udang pada Ikan Nila
Sebuah studi menggunakan produk SSE dalam pakan ikan nila dilakukan di lima belas tangki komposit 500 L. Lima ransum yang mengandung tepung ikan, bungkil kedelai, dedak padi, bungkil cassava/gaplek, minyak ikan dan premix diformulasikan memiliki 32 persen protein kasar dan 6 persen lipid.
Diet 1, sebagai kontrol, memasukkan 5 persen tepung ikan dalam komposisinya. Diet 2 bebas tepung ikan, sedangkan diet 3 tidak mengandung tepung ikan tetapi ditambah dengan 2 persen SSE top dressing setelah pelet. Diet 4 bebas tepung ikan dan dicampur dengan 1 persen SSE. Juga bebas tepung ikan, diet 5 dicampur dengan 2 persen SSE. Formulasi dari lima diet disajikan
Benih ikan nila dengan berat masing-masing 10 g diberi lima pakan. Ikan ditebar dengan kepadatan 30/tangki dan diberi makan tiga ulangan untuk setiap pakan selama delapan minggu.
Hasil penelitian pada ikan Nila
Ikan nila yang mendapat pakan (Diet 2) memiliki laju pertumbuhan terendah dan rasio konversi pakan (FCR) tertinggi. Perlakuan yang mencampurkan hidrolisat kepala udang (SSE) ke dalam pakan pelet atau menyemprotkan SSE sebagai top dressing dengan dosis 2 persen memberikan kinerja pertumbuhan dan FCR yang sama dengan perlakuan pada pakan 5 persen tepung ikan. Tampaknya mencampurkan 2 persen SSE ke dalam pakan ikan nila meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa produk SSE membantu mengurangi tepung ikan dalam pakan tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan pemanfaatan pakan. Menambahkan produk SSE dalam proses pelet dapat membantu mengurangi biaya pakan.