Budidaya udang merupakan salah satu sektor perikanan yang terus berkembang pesat. Dalam budidaya tambak semi-intensif dan intensif, udang biasanya dipanen dengan cara mengeringkan tambak sepenuhnya dan menangkap udang yang keluar bersama air. Namun, pemanenan sebagian terkadang merupakan alternatif penting yang dapat digunakan untuk “mengencerkan” biomassa atau memasok udang dalam jumlah kecil ke pasar lokal. Dua metode panen yang sering diterapkan dalam budidaya udang adalah panen parsial dan panen total. Panen parsial adalah kegiatan memanen atau mengambil sebagian udang dari tambak. Setidaknya ada dua pertimbangan dilakukannya panen parsial, yaitu untuk meningkatkan produktivitas dan perhitungan ekonomis.
Apa itu Panen Parsial
Panen parsial adalah mengambil sebagian udang dari kolam dan meninggalkan sisanya untuk dibudidayakan hingga waktu tertentu. Tujuan pertama dari panen parsial adalah meningkatkan produktivitas, karena memberikan kesempatan pada udang yang tersisa di kolam tumbuh lebih besar.
Dengan mengurangi biomassa udang di tambak, carrying capacity atau daya dukung kolam akan lebih terjaga. Setelah panen parsial dilakukan, biasanya udang tumbuh lebih cepat. Selain itu dengan mengurangi kepadatan udang di kolam dapat menurunkan resiko terkena penyakit.
Selain aspek produktivitas, panen parsial juga dilakukan dengan pertimbangan manfaat ekonomis. Udang ukuran besar di akhir budidaya tentu akan mendapat harga yang lebih baik, sehingga kemungkinan akan memperoleh keuntungan lebih dapat tercapai. Dengan adanya panen parsial, udang yang tersisa di tambak bisa tumbuh lebih optimal. Selain itu, panen parsial juga bisa menekan risiko penyakit yang diakibatkan dari kepadatan di tambak serta mempertahankan kualitas lingkungan dalam tambak. Selain itu, bagi petambak yang memiliki modal terbatas, panen parsial adalah strategi untuk kelangsungan biaya budidaya berikutnya
Walaupun keuntungannya sangat menarik, tidak boleh terburu-buru dalam melakukan panen parsial. Panen parsial hanya boleh dilakukan 80-100 hari setelah benur udang ditebar ke tambak atau ketika udang berbobot 10-13 gram per ekor.
Panen parsial dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan menggunakan jala.
1. Persiapan Panen Parsial
Sebelum panen parsial dilakukan, sebaiknya menghitung terlebih dahulu jumlah udang yang akan dipanen. Dalam 1 siklus budidaya, bisa melakukan 1-3 kali panen parsial dengan mengambil 20-30% jumlah udang secara keseluruhan.
Udang harus dipuasakan dan mempersiapkan alat yang dipakai untuk panen, terutama jala lempar, wadah, dan es batu. Sebelum dipakai untuk memanen udang, jala lempar harus dibersihkan terlebih dahulu agar alat steril dan tidak menularkan penyakit ke udang. Selain itu, pastikan tidak ada lumpur atau kotoran yang mengendap di dalam kolam karena endapan tersebut akan meracuni udang jika terbawa jala.
Udang juga harus diberikan vitamin, mineral, dan imunostimulan sebelum melakukan panen parsial. Nutrisi-nutrisi tersebut nantinya berguna untuk mencegah molting atau pergantian kulit udang dan menjaga tubuh udang agar tetap padat dan keras saat dipanen.
2. Proses Panen Parsial
Pada saat proses panen berlangsung, kincir harus dimatikan di atas tambak agar tidak mengganggu panen. Untuk menghindari stres pada udang yang belum dipanen, hendaknya jangan mengurangi volume air tambak. Maka dari itu, gunakan jala lempar ketika memanen.
Jika jala lempar sudah dalam keadaan steril, jala boleh dilempar ke tambak. Pastikan panen parsial hanya mengambil maksimal 30% dari jumlah udang yang ada di tambak agar tidak mengguncang ekosistem. Jika ingin melakukan panen parsial di lebih dari 1 kolam, sterilkan jala sebelum digunakan untuk panen di kolam lain agar jala tidak membawa penyakit yang ada.
Setelah udang yang dipanen berhasil terjala, pindahkan udang ke bak penampungan yang berisi air dan es batu dengan suhu di bawah 5°C. Sebelum udang dijual, lakukan penyortiran terlebih dahulu untuk memastikan kualitas udang. Udang pun siap untuk didistribusikan ke pembeli dengan tetap terkemas dalam wadah (fiber) dan dilapisi es.
Panen total
Sebaliknya, berbeda dengan panen parsial panen total melibatkan pengambilan seluruh populasi udang dari tambak atau kolam pada satu waktu tertentu. Proses ini biasanya dilakukan ketika udang mencapai ukuran matang secara bersamaan. Udang dapat mencapai umur panen ketika memasuki umr 90-120 hari pemeliharaan. Panen total memiliki kelebihan dalam memastikan kualitas dan ukuran udang yang seragam sehingga memberikan kepuasan kepada pembeli.