Ternak ayam petelur merupakan ternak unggas penghasil telur yang potensial dibandingkan ternak unggas lainnya. Tujuan utama beternak ayam petelur adalah untuk dapat meningkatkan produksi telur secara cepat, ekonomis, dan menghasilkan telur yang memiliki gizi tinggi untuk memenuhi permintaan masyarakat. Telur merupakan sumber protein yang bermutu tinggi, karena itu pengembangannya diarahkan kepada produksi telur yang tinggi sehingga mampu memenuhi permintaan konsumen.
Upaya untuk peningkatan produksi telur dengan melakukan perbaikan system pemeliharaan, pengolahan pakan yang berkualitas, dan penambahan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan performan ayam petelur.
Penambahan vitamin dan mineral sangat berperan penting bagi ternak walaupun yang dibutuhkan hanya sedikit. Jika ternak kekurangan vitamin dan mineral berdampak pada pertumbuhan dan produksinya, karena vitamin adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan dan pemecahan zat gizi lain di dalam tubuh. Mineral digunakan untuk membantu pencernaan dan metabolism dalam sel serta untuk pembentukan kerabang telur. Salah satu mineral yang dapat digunakan yaitu Selenium (Se). Selenium adalah komponen enzim glutation peroksidase, yang menghancurkan radikal bebas dalam sitoplasma. Fungsi lain Selenium adalah sebagai antioksidan untuk komponen/bahan pembentuk enzim dan daya tahan tubuh serta reproduksi ternak.
Nutrisi yang sinergis dengan Selenium adalah vitamin E. Vitamin E adalah pengikat non-enzim radikal bebas yang berfungsi sebagai antioksidan lipid yang spesifik larut dalam membrane sel. Fungsi utama vitamin E dan Selenium sebagai antioksidan dalam tubuh, dimana vitamin akan mempertahankan mineral Se dalam tubuh sehingga tubuh tidak defisiensi Se dan juga mencegai rantai noto-oksidasi yang reaktif dalam membran lipid sehingga kombinasi yang sinergis antara Se dan vitamin E dapat bertindak dan melindungi jaringan terhadap kerusakan oksidatif dimana Se dan vitamin E telah terbukti meningkatkan respon imun. Selain itu Se dan vitamin E tidak efektif apabila diberikan sendiri-sendiri.
Peningkatan dan perbaikan reproduksi ayam petelur perlu dilakukan untuk meningkatkan populasi dan kualitas nutrisi ayam petelur yaitu daging dan telur, memberikan kontribusi besar terhadap konsumsi nutrisi untuk manusia. Pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dengan penambahan antioksidan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan agar ayam petelur dapat tumbuh dengan baik.
Selain pertumbuhan yang baik, kualitas telur yang dihasilkan dapat terpeniuhi sesuai dengan kriteria masyarakat. Defisiensi vitamin E dan Se dapat menimbulkan konsekuensi serius, terutama terkait dengan kekacauan membrane seluler oleh degdradasi oksidatif asam-asam lemak.
Akibat yang umum adalah nekrosis hati dan diathesis eksudatif dan encephalomalacia yaitu penyimpangan fatal perkembangan otak. Gejala subklinis kekurangan vitamin E tidak terlihat secara jelas, tapi akibat yang timbul cukup serius meliputi pertumbuhan yang rendah (retarded), FC yang besar, kesuburan (fertilitas) yang berkurang/rendah, rentan terhadap penyakit infeksi, berkurangnya ketahanan tubuh terhadap stress.
Penambahan vitamin E dan Se dalam pakan untuk menghadapi stress panas memberikan manfaat yaitu menekan penurunan produksi telur, kepadatan kulit telur, dan efisiensi pakan. Penambahan vitamin E dan Se dalam pakan dapat meningkatkan konsumsi pakan, bobot telur, hen day production per hari, dan konversi pakan. Penambahan vitamin E dan Se mampu mempertahankan hen day production yang seharusnya terjadi penurunan seiring dengan umur ayam yang bertambah. Jumlah produksi yang tinggi berhubungan dengan sinergis antara Se dan vitamin E yang dapat memperbaiki daya tahan tubuh.
Penyediaan selenium organic (Se) dengan kombinasi vitamin E yang optimal dapat memperbaiki stress dan daya tahan tubuh terhadap penyakit sehingga performan produksi dan reproduksi meningkat. Tinggi rendahnya angka konversi dipengaruhi oleh produksi telur yang dihasilkan.
Semakin rendah nilai konversi pakan semaikin tinggi efisiensi penggunaan pakan untuk menghasilkan telur dalam jangka waktu tertentu.