(021) 83787990

contact@fenanza.id

Penyebab Gagal Panen di Tambak Udang & Cara Mengatasinya

Gagal panen memang meresahkan bagi para Petambak udang dan menjadi hal yang sangat dihindari petambak udang. Kerugian materi yang harus ditanggung akibat kegagalan panen tidak sedikit, belum lagi kerugian waktu dan tenaga selama siklus berjalan. Hal ini menjadi permasalahan dan ketakutan besar saat berbudidaya udang.  Mari kita pahami apa saja masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan panen.

Kegagalan panen dapat disebabkan oleh berbagai faktor.  Ini dia tiga penyebab Petambak udang gagal panen :

  1. Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem dapat menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan panen bagi petambak udang. Bayangkan udang yang hidup pada suhu 25°C-30°C tiba-tiba datang musim kemarau sehingga suhu dapat meningkat menjadi di atas 37°C. Atau datang musim dingin yang menyebabkan suhu menurun drastis. 

Cuaca ektrem akan membuat udang menjadi stres. Hal ini akan mengakibatkan penurunan sistem imun tubuh dari udang. Pasalnya, perubahan suhu yang tidak normal mengakibatkan udang mengalami gangguan pencernaan yang membuat udang tidak mau makan. Masalah ini dapat mengakibatkan perubahan kemampuan sekresi udang secara alami. Hasilnya kemampuan udang untuk mencerna makanan akan menurun. Dan berdampak pada lambatnya pertumbuhan udang yang berujung pada kematian.

Selain itu bisa juga terjadi hujan dengan intensitas tinggi, akibat curah hujan tinggi itulah, udang yang sedang dibudidaya tiba-tiba bisa mati secara massal. Lebih parah lagi apabila terjadi banjir di area budidaya. Udang yang di budidayakan dapat terbawa oleh arus banjir. Maka dari itu penting untuk melakukan pemilihan lokasi budidaya. Jangan sampai salah memilih tempat yang sering banjir untuk lokasi budidaya.

Adapun dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di tambak udang adalah apabila :

Suhu menurun

Cara paling mudah dalam mengatasi suhu yang turun pada tambak ialah dengan mengurangi air tambak hingga permukaan air mengalami pengurangan tinggi berkisar 5 sampai 8 cm. Saat melakukan proses tersebut, petambak sebaiknya memantau suhu dengan menggunakan termometer.

Suhu meningkat

Apabila suhu air mengalami peningkatan, cara paling mudah untuk menurunkannya ialah dengan menambahkan air ke dalam tambak. Penambahan air dilakukan hingga permukaan air mengalami penambahan tinggi dari 5 sampai 8 cm.

  1. Perawatan yang Buruk

Perawatan yang kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab dari gagal panen udang tambak. Ada beberapa perawatan yang dilakukan seperti memberi pakan secara teratur dan pengontrolan kualitas air dari tambak udang.

Pakan yang diberikan tidak boleh underfeeding maupun overfeeding, oleh karena itu manajemen pemberian pakan yang tepat haruslah menjadi fokus perhatian yang harus diaplikasikan. Melibatkan pengamatan nafsu pakan melalui anco juga hal yang penting dalam ketepatan pemberian pakan harian.

Kontrol kualitas air sangat penting dilakukan karena udang sangat peka terhadap kondisi lingkungannya. Pada kondisi air yang kotor, udang dapat kekurangan oksigen dan keracunan. Untuk meminimalisir risiko kegagalan akibat sumber air, sebaiknya lakukan pengecekan sebelum mengalirkan air ke kolam. Cek dari mana asal air untuk budidaya karena kita tidak tahu apa saja yang terkandung dalam air secara pasti. 

Apabila air didapatkan dari laut, ada kemungkinan sterilisasi belum dilakukan. Apabila dari sumur, kemungkinan air tercemar juga masih ada. Padahal, air dalam kegiatan budidaya sangat penting karena udang hidup dan tumbuh di air. Jika air yang digunakan memiliki kualitas buruk atau kurang ideal, udang tidak dapat tumbuh sehat dan rentan terkena penyakit.

Hal tersebut akan diperparah jika ada wabah penyakit udang di area sekitar tambak. Penularan penyakit sangat mungkin terjadi. Tentunya petambak harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari masalah tersebut.

Penggunaan tandon

Permasalahan air akan semakin parah jika tidak ada tandon di tambak. Tandon berfungsi untuk memperbaiki kualitas air sehingga masalah terkait aspek tersebut dapat diminimalisir. Tandon juga berfungsi untuk menyediakan air di awal masa budidaya serta mengganti atau menambah air saat budidaya berlangsung. 

  1. Udang Terserang Penyakit

Beberapa jenis penyakit pada udang dapat mengakibatkan kematian sampai 100%. Jadi kita harus mampu mengidentifikasi jika terjadi serangan penyakit pada udang. Salah satu wabah penyakit yang berbahaya bagi udang yaitu wabah penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), jenis penyakit ini telah menjadi keresahan bagi Petambak udang di Indonesia. AHPND dapat menyebabkan kematian pada benih udang karena adanya bakteri vibrio yang penyakitnya disebut vibriosis. Bakteri vibrio ini banyak ditemukan di tempat penetasan udang. Contohnya pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami.

Tips Mencegah Penyakit Udang Budidaya

Penyakit udang budidaya merupakan faktor terbesar kegagalan panen dari tambak udang. Adanya penyakit ini dapat menyebabkan kerugian panen hingga ribuan ton. Karena ada beberapa penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu perlu mengatasi faktor datangnya penyakit pada udang.

Manajemen kualitas air terbukti ampuh untuk mencegah datangnya penyakit pada udang tambak budidaya. Oleh karena itu, perlu mengontrol kualitas air pada tambak udang. Terdapat juga desinfektan yang dapat di gunakan untuk membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit. Secara keseluruhan lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kualitas air, menerapkan biosecurity, dan manajemen pakan yang baik agar budidaya berjalan sesuai keinginan.

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya

Gagal panen memang meresahkan bagi para Petambak udang dan menjadi hal yang sangat dihindari petambak udang. Kerugian materi yang harus ditanggung akibat kegagalan panen tidak sedikit, belum lagi kerugian waktu dan tenaga selama siklus berjalan. Hal ini menjadi permasalahan dan ketakutan besar saat berbudidaya udang.  Mari kita pahami apa saja masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan panen.

Kegagalan panen dapat disebabkan oleh berbagai faktor.  Ini dia tiga penyebab Petambak udang gagal panen :

  1. Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem dapat menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan panen bagi petambak udang. Bayangkan udang yang hidup pada suhu 25°C-30°C tiba-tiba datang musim kemarau sehingga suhu dapat meningkat menjadi di atas 37°C. Atau datang musim dingin yang menyebabkan suhu menurun drastis. 

Cuaca ektrem akan membuat udang menjadi stres. Hal ini akan mengakibatkan penurunan sistem imun tubuh dari udang. Pasalnya, perubahan suhu yang tidak normal mengakibatkan udang mengalami gangguan pencernaan yang membuat udang tidak mau makan. Masalah ini dapat mengakibatkan perubahan kemampuan sekresi udang secara alami. Hasilnya kemampuan udang untuk mencerna makanan akan menurun. Dan berdampak pada lambatnya pertumbuhan udang yang berujung pada kematian.

Selain itu bisa juga terjadi hujan dengan intensitas tinggi, akibat curah hujan tinggi itulah, udang yang sedang dibudidaya tiba-tiba bisa mati secara massal. Lebih parah lagi apabila terjadi banjir di area budidaya. Udang yang di budidayakan dapat terbawa oleh arus banjir. Maka dari itu penting untuk melakukan pemilihan lokasi budidaya. Jangan sampai salah memilih tempat yang sering banjir untuk lokasi budidaya.

Adapun dalam mengantisipasi cuaca ekstrem di tambak udang adalah apabila :

Suhu menurun

Cara paling mudah dalam mengatasi suhu yang turun pada tambak ialah dengan mengurangi air tambak hingga permukaan air mengalami pengurangan tinggi berkisar 5 sampai 8 cm. Saat melakukan proses tersebut, petambak sebaiknya memantau suhu dengan menggunakan termometer.

Suhu meningkat

Apabila suhu air mengalami peningkatan, cara paling mudah untuk menurunkannya ialah dengan menambahkan air ke dalam tambak. Penambahan air dilakukan hingga permukaan air mengalami penambahan tinggi dari 5 sampai 8 cm.

  1. Perawatan yang Buruk

Perawatan yang kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab dari gagal panen udang tambak. Ada beberapa perawatan yang dilakukan seperti memberi pakan secara teratur dan pengontrolan kualitas air dari tambak udang.

Pakan yang diberikan tidak boleh underfeeding maupun overfeeding, oleh karena itu manajemen pemberian pakan yang tepat haruslah menjadi fokus perhatian yang harus diaplikasikan. Melibatkan pengamatan nafsu pakan melalui anco juga hal yang penting dalam ketepatan pemberian pakan harian.

Kontrol kualitas air sangat penting dilakukan karena udang sangat peka terhadap kondisi lingkungannya. Pada kondisi air yang kotor, udang dapat kekurangan oksigen dan keracunan. Untuk meminimalisir risiko kegagalan akibat sumber air, sebaiknya lakukan pengecekan sebelum mengalirkan air ke kolam. Cek dari mana asal air untuk budidaya karena kita tidak tahu apa saja yang terkandung dalam air secara pasti. 

Apabila air didapatkan dari laut, ada kemungkinan sterilisasi belum dilakukan. Apabila dari sumur, kemungkinan air tercemar juga masih ada. Padahal, air dalam kegiatan budidaya sangat penting karena udang hidup dan tumbuh di air. Jika air yang digunakan memiliki kualitas buruk atau kurang ideal, udang tidak dapat tumbuh sehat dan rentan terkena penyakit.

Hal tersebut akan diperparah jika ada wabah penyakit udang di area sekitar tambak. Penularan penyakit sangat mungkin terjadi. Tentunya petambak harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari masalah tersebut.

Penggunaan tandon

Permasalahan air akan semakin parah jika tidak ada tandon di tambak. Tandon berfungsi untuk memperbaiki kualitas air sehingga masalah terkait aspek tersebut dapat diminimalisir. Tandon juga berfungsi untuk menyediakan air di awal masa budidaya serta mengganti atau menambah air saat budidaya berlangsung. 

  1. Udang Terserang Penyakit

Beberapa jenis penyakit pada udang dapat mengakibatkan kematian sampai 100%. Jadi kita harus mampu mengidentifikasi jika terjadi serangan penyakit pada udang. Salah satu wabah penyakit yang berbahaya bagi udang yaitu wabah penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), jenis penyakit ini telah menjadi keresahan bagi Petambak udang di Indonesia. AHPND dapat menyebabkan kematian pada benih udang karena adanya bakteri vibrio yang penyakitnya disebut vibriosis. Bakteri vibrio ini banyak ditemukan di tempat penetasan udang. Contohnya pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami.

Tips Mencegah Penyakit Udang Budidaya

Penyakit udang budidaya merupakan faktor terbesar kegagalan panen dari tambak udang. Adanya penyakit ini dapat menyebabkan kerugian panen hingga ribuan ton. Karena ada beberapa penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu perlu mengatasi faktor datangnya penyakit pada udang.

Manajemen kualitas air terbukti ampuh untuk mencegah datangnya penyakit pada udang tambak budidaya. Oleh karena itu, perlu mengontrol kualitas air pada tambak udang. Terdapat juga desinfektan yang dapat di gunakan untuk membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit. Secara keseluruhan lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kualitas air, menerapkan biosecurity, dan manajemen pakan yang baik agar budidaya berjalan sesuai keinginan.

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!