(021) 83787990

contact@fenanza.id

Lagi! Fenanza Raih Juara sebagai The 1st Best Stand Performance Indo Livestock 2019

Memasuki arena pameran Indolivestock 2019 Expo & Forum di Grand City Convex, Surabaya (3-5/7/2019) pengunjung langsung disapa oleh stan PT. Fenanza Putra Perkasa (Fenanza) yang eye catching. Setiap penyelenggaraan Indolivestock di Surabaya, Fenanza selalu memilih lokasi paling depan. Posisi ini tentunya sangat strategis, sehingga stan ini selalu ramai dipadati pengunjung.

Walaupun pengunjung terus berdatangan ke stan ini, tim Fenanza selalu siap dan sigap menjawab setiap pertanyaan, seakan tidak pernah lelah semua tim saling support satu sama lain.  Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan Fenanza, yaitu jiwa kekeluargaan dan rasa memiliki yang tinggi pada perusahaan. Tak heran, perusahaan ini langganan memperoleh award dari panitia pameran. Tahun ini adalah ketiga kalinya Fenanza  keluar sebagai pemenang kategori The Best Stand Performance Award.  Hal ini membuktikan tim Fenanza memang  selalu serius dan fokus dalam mempersiapkan pameran.

Jika dilihat dari lamanya usaha, Fenanza memang masih tergolong relatif baru di industri nutrisi dan kesehatan hewan ternak. Fenanza didirikan pada tahun 2012 (CV. Fenanza Putra) dan tahun 2016 (PT. Fenanza Putra Perkasa), tapi gaungnya sudah kemana-mana baik di sektor feed mill maupun di kalangan peternak khususnya self-mixing. Bahkan tahun ini, Fenanza akan melakukan terobosan baru dengan melakukan ekspor perdana produk premiksnya ke Vietnam dan Myanmar.

Isra Noor, Presiden dan CEO Fenanza menyatakan bahwa sebagai suatu perusahaan lokal yang sedang berkembang,  Fenanza berani menantang arus terutama di era globalisasi ini untuk meningkatkan posisinya sebagai salah satu perusahan lokal berwawasan international yang sedang melakukan penetrasi pasar. Tentunya dalam langkah dan pengembangannya akan selalu diselaraskan dengan kemampuan internal perusahan serta mempertimbangkan lingkungan kompetisi maupun opportunity di lapangan.  Apalagi dengan adanya gempuran investor asing pada sektor premiks di Indonesia, namun Fenanza tetap bersikukuh untuk melakukan yang lebih baik dan profesional agar bisa mendaptkan hasil yang lebih baik.

“Kualitas premiks Fenanza bisa diadu dengan produk impor atapun perusahan sejenis yang telah terlebih dahulu memiliki pangsa pasar di Indonesia, karena bahan baku yang digunakan oleh Fenanza berkualitas dan terstandar dengan baik yang berasal dari para supplier terpercaya dan terkemuka  di bidangnya. Selain itu, sejak tahun 2018 Fenanza telah menggunakan konsep traceability atau konsep dapat ditelusuri dengan baik kualitas setiap produk yang dihasilkannya, artinya jika terjadi komplain dari customer, maka akan mudah ditelusuri sumber permasalahannya. Hal ini sangat membantu customer  dalam menentukan langkah selanjutnya.  Satu hal yang pasti bahwa produk-produk Fenanaza tidak membahayakan kesehatan hewan, manusia, maupun lingkungan,” sambung Isra.

Dengan diperolehnya CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) untuk produk premix serbuk dan premix cairnya, Fenanza semakin percaya diri untuk melakukan produksi dan memasarkan produk-produknya di dalam negeri maupun ke luar negeri. 

“Seharusnya Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah dan mumpuni tidak perlu selalu melakukan impor. Kita harus yakin bahwa  Indonesia sangat mampu untuk menghasilkan produk-produk peternakan berkulitas ekspor,” ujar Isra yang berkomitmen untuk bisa terus mempromosikan produknya ke beberapa negara terutama di tingkat ASEAN.

 

Edukasi Pengunjung      

Seperti biasa, Fenanza tidak hanya menghadirkan stan di pameran Indolivestock. Perusahaan ini juga menyuguhkan seminar-seminar teknis dengan topik-topik menarik. Pembicara kompeten dari luar negeri pun didatangkan langsung untuk berbagi ilmu serta pengalamannya dengan pengunjung. 

Seminar hari pertama diisi oleh Dr. Chen Peng, Director of Microecology Beijing Enhalor International Tech Co., Ltd. Ia memaparkan peran kultur ragi atau kapang (yeast culture) bagi hewan ternak. Dikatakannya, yeast culture merupakan nutrisi untuk mikroflora gastrointestinal terlengkap yang dapat meningkatkan kesehatan hewan ternak dari berbagai spesies. “Yeast culture bersifat unik dan berbeda dengan produk yeast lainnya, karena merupakan produk fementasi ragi yang dirancang untuk menyediakan metabolit fermentasi yang dihasilkan dari proses fermentasi spesifik untuk mikroflora saluran pencernaan,” terang Chen. Enhalor memanfaatkan yeast culture untuk memproduksi produk Bioyeastar yang merupakan produk metabolit ragi terutama berguna untuk mendukung kesehatan dan performa hewan ternak.

Bioyestar dibuat dengan menggunakan teknologi fermentasi yang modern dan steril dari kultur murni Saccharomyces cerevisiae Sa-10. Dikembangkan secara selektif, sehingga mampu menjaga keseimbangan mikroflora usus, mampu menstimulasi sistem kekebalan tubuh hewan ternak dengan cara memacu peningkatan kerja sistem antibodi, serta meningkatkan daya serap nutrisi yang dibutuhkan untuk produktivitas hewan ternak.

Di seminar hari selanjutnya Fenanza menggandeng EW Nutrition, sebuah perusahaan feed additive terkemuka dari Jerman,  membahas dampak mikotoksin pada peternakan, dimana Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki dua musim ini sangat rentan terhadap outbreak mycotoxin. Materi ini  disampaikan dengan lugas oleh Kremlin Mark Ampode, Technical Manager EW Nutrition Filipina.

Dijelaskannya mikotoksin adalah metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur-jamur tertentu yang ditemukan dalam biji-bijian, sereal, dan hijauan. Mikotoksin sendiri sulit terlihat dengan mata telanjang karena tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa tapi sangat berbahaya terutama untuk hewan ternak karena banyaknya dampak negatif yang diakibatkannya, seperti penurunan produksi maupun kematian hewan ternak. 

“Adanya kontaminasi mikotoksin dalam bahan pakan maupun dalam pakan jadi, salah satunya akibat dari tidak sempurnanya pengontrolan bahan baku mulai dari  saat penanaman, pemanenan, transportasi, maupun saat penyimpanan pasca produksi. Selain itu, faktor lain yang lebih banyak memengaruhi munculnya mikotoksin adalah adanya perbedaan temperatur, pH, kadar oksigen, maupun kelembaban. Untuk itu diperlukan manajemen resiko mikotoksin dan kecerdasan dalam memilih maupun menggunakan produk anti mikotoksin untuk menghadapinya,” saran Kremlin. 

Produk Mastersorb dari EW Nutrition menjadi pilihan tepat. Mycotoxin binder generasi terbaru ini selain berperan sebagai pengikat semua mikotoksin, juga berperan sebagai hepatoprotector yaitu melindungi hati agar tidak terserang oleh mycotoxin.  Produk ini mengandung “spesifik bentonite”yeast kering, dan ekstrak milk thistle (sylimarin). Spesifik bentonite yang terkandung di dalamnya sangat efektif mengikat mikotoksin terutama jenis aflatoksin. Sedangkan β-D glucan dari yeast dapat mengikat berbagai jenis mikotoksin spesifik lainnya seperti ZearolenoneFumonisin, T2 toksin dan sebagainya.

Di hari terakhir pameran, Fenanza menghadirkan Agung Susilo Wahyudi, Head of Premix Plant PT. Fenanza Putra Perkasa. Agung membagikan trik sederhana tapi sangat dibutuhkan yaitu bagaimana memilih premiks yang baik dan benar.

Hal dasar yang harus dipahami dalam memilih premiks menurut Agung diantaranya menentukan jumlah kadar komponen premiks sesuai target hewan dengan cara literasi dan riset, analisa kadar independensi laboratorium dan pemilihan  produsen premiks bersertifikasi CPOHB/GMP.  Satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih premix yang baik selain tentunya masalah budget atau cost per kg pakan adalah dengan memperhatikan kandungan premix maupun proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, saat pencampuran serta saat pengiriman produk ke pelanggan.   Selanjutnya, tetap jalin komunikasi dengan produsen premiks terkait legalitas premiks, dosis, teknis pencampuran, penyimpanan.  Hasil pemakaian premiks sebaiknya didokumentasikan datanya, buat laporan yang jelas sesuai keadaan dan lakukan analisa ROI (biaya vs hasil) untuk diambil langkah selanjutnya. 

Terima kasih, Surabya. Sampai jumpa di Indo Livestock 2020, Jakarta!

Juga diterbitkan di Majalah TROBOS Edisi Agustus 2019 dengan judul “Fenanza Bersiap Go International“. 

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya

Memasuki arena pameran Indolivestock 2019 Expo & Forum di Grand City Convex, Surabaya (3-5/7/2019) pengunjung langsung disapa oleh stan PT. Fenanza Putra Perkasa (Fenanza) yang eye catching. Setiap penyelenggaraan Indolivestock di Surabaya, Fenanza selalu memilih lokasi paling depan. Posisi ini tentunya sangat strategis, sehingga stan ini selalu ramai dipadati pengunjung.

Walaupun pengunjung terus berdatangan ke stan ini, tim Fenanza selalu siap dan sigap menjawab setiap pertanyaan, seakan tidak pernah lelah semua tim saling support satu sama lain.  Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan Fenanza, yaitu jiwa kekeluargaan dan rasa memiliki yang tinggi pada perusahaan. Tak heran, perusahaan ini langganan memperoleh award dari panitia pameran. Tahun ini adalah ketiga kalinya Fenanza  keluar sebagai pemenang kategori The Best Stand Performance Award.  Hal ini membuktikan tim Fenanza memang  selalu serius dan fokus dalam mempersiapkan pameran.

Jika dilihat dari lamanya usaha, Fenanza memang masih tergolong relatif baru di industri nutrisi dan kesehatan hewan ternak. Fenanza didirikan pada tahun 2012 (CV. Fenanza Putra) dan tahun 2016 (PT. Fenanza Putra Perkasa), tapi gaungnya sudah kemana-mana baik di sektor feed mill maupun di kalangan peternak khususnya self-mixing. Bahkan tahun ini, Fenanza akan melakukan terobosan baru dengan melakukan ekspor perdana produk premiksnya ke Vietnam dan Myanmar.

Isra Noor, Presiden dan CEO Fenanza menyatakan bahwa sebagai suatu perusahaan lokal yang sedang berkembang,  Fenanza berani menantang arus terutama di era globalisasi ini untuk meningkatkan posisinya sebagai salah satu perusahan lokal berwawasan international yang sedang melakukan penetrasi pasar. Tentunya dalam langkah dan pengembangannya akan selalu diselaraskan dengan kemampuan internal perusahan serta mempertimbangkan lingkungan kompetisi maupun opportunity di lapangan.  Apalagi dengan adanya gempuran investor asing pada sektor premiks di Indonesia, namun Fenanza tetap bersikukuh untuk melakukan yang lebih baik dan profesional agar bisa mendaptkan hasil yang lebih baik.

“Kualitas premiks Fenanza bisa diadu dengan produk impor atapun perusahan sejenis yang telah terlebih dahulu memiliki pangsa pasar di Indonesia, karena bahan baku yang digunakan oleh Fenanza berkualitas dan terstandar dengan baik yang berasal dari para supplier terpercaya dan terkemuka  di bidangnya. Selain itu, sejak tahun 2018 Fenanza telah menggunakan konsep traceability atau konsep dapat ditelusuri dengan baik kualitas setiap produk yang dihasilkannya, artinya jika terjadi komplain dari customer, maka akan mudah ditelusuri sumber permasalahannya. Hal ini sangat membantu customer  dalam menentukan langkah selanjutnya.  Satu hal yang pasti bahwa produk-produk Fenanaza tidak membahayakan kesehatan hewan, manusia, maupun lingkungan,” sambung Isra.

Dengan diperolehnya CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) untuk produk premix serbuk dan premix cairnya, Fenanza semakin percaya diri untuk melakukan produksi dan memasarkan produk-produknya di dalam negeri maupun ke luar negeri. 

“Seharusnya Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah dan mumpuni tidak perlu selalu melakukan impor. Kita harus yakin bahwa  Indonesia sangat mampu untuk menghasilkan produk-produk peternakan berkulitas ekspor,” ujar Isra yang berkomitmen untuk bisa terus mempromosikan produknya ke beberapa negara terutama di tingkat ASEAN.

 

Edukasi Pengunjung      

Seperti biasa, Fenanza tidak hanya menghadirkan stan di pameran Indolivestock. Perusahaan ini juga menyuguhkan seminar-seminar teknis dengan topik-topik menarik. Pembicara kompeten dari luar negeri pun didatangkan langsung untuk berbagi ilmu serta pengalamannya dengan pengunjung. 

Seminar hari pertama diisi oleh Dr. Chen Peng, Director of Microecology Beijing Enhalor International Tech Co., Ltd. Ia memaparkan peran kultur ragi atau kapang (yeast culture) bagi hewan ternak. Dikatakannya, yeast culture merupakan nutrisi untuk mikroflora gastrointestinal terlengkap yang dapat meningkatkan kesehatan hewan ternak dari berbagai spesies. “Yeast culture bersifat unik dan berbeda dengan produk yeast lainnya, karena merupakan produk fementasi ragi yang dirancang untuk menyediakan metabolit fermentasi yang dihasilkan dari proses fermentasi spesifik untuk mikroflora saluran pencernaan,” terang Chen. Enhalor memanfaatkan yeast culture untuk memproduksi produk Bioyeastar yang merupakan produk metabolit ragi terutama berguna untuk mendukung kesehatan dan performa hewan ternak.

Bioyestar dibuat dengan menggunakan teknologi fermentasi yang modern dan steril dari kultur murni Saccharomyces cerevisiae Sa-10. Dikembangkan secara selektif, sehingga mampu menjaga keseimbangan mikroflora usus, mampu menstimulasi sistem kekebalan tubuh hewan ternak dengan cara memacu peningkatan kerja sistem antibodi, serta meningkatkan daya serap nutrisi yang dibutuhkan untuk produktivitas hewan ternak.

Di seminar hari selanjutnya Fenanza menggandeng EW Nutrition, sebuah perusahaan feed additive terkemuka dari Jerman,  membahas dampak mikotoksin pada peternakan, dimana Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki dua musim ini sangat rentan terhadap outbreak mycotoxin. Materi ini  disampaikan dengan lugas oleh Kremlin Mark Ampode, Technical Manager EW Nutrition Filipina.

Dijelaskannya mikotoksin adalah metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur-jamur tertentu yang ditemukan dalam biji-bijian, sereal, dan hijauan. Mikotoksin sendiri sulit terlihat dengan mata telanjang karena tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa tapi sangat berbahaya terutama untuk hewan ternak karena banyaknya dampak negatif yang diakibatkannya, seperti penurunan produksi maupun kematian hewan ternak. 

“Adanya kontaminasi mikotoksin dalam bahan pakan maupun dalam pakan jadi, salah satunya akibat dari tidak sempurnanya pengontrolan bahan baku mulai dari  saat penanaman, pemanenan, transportasi, maupun saat penyimpanan pasca produksi. Selain itu, faktor lain yang lebih banyak memengaruhi munculnya mikotoksin adalah adanya perbedaan temperatur, pH, kadar oksigen, maupun kelembaban. Untuk itu diperlukan manajemen resiko mikotoksin dan kecerdasan dalam memilih maupun menggunakan produk anti mikotoksin untuk menghadapinya,” saran Kremlin. 

Produk Mastersorb dari EW Nutrition menjadi pilihan tepat. Mycotoxin binder generasi terbaru ini selain berperan sebagai pengikat semua mikotoksin, juga berperan sebagai hepatoprotector yaitu melindungi hati agar tidak terserang oleh mycotoxin.  Produk ini mengandung “spesifik bentonite”yeast kering, dan ekstrak milk thistle (sylimarin). Spesifik bentonite yang terkandung di dalamnya sangat efektif mengikat mikotoksin terutama jenis aflatoksin. Sedangkan β-D glucan dari yeast dapat mengikat berbagai jenis mikotoksin spesifik lainnya seperti ZearolenoneFumonisin, T2 toksin dan sebagainya.

Di hari terakhir pameran, Fenanza menghadirkan Agung Susilo Wahyudi, Head of Premix Plant PT. Fenanza Putra Perkasa. Agung membagikan trik sederhana tapi sangat dibutuhkan yaitu bagaimana memilih premiks yang baik dan benar.

Hal dasar yang harus dipahami dalam memilih premiks menurut Agung diantaranya menentukan jumlah kadar komponen premiks sesuai target hewan dengan cara literasi dan riset, analisa kadar independensi laboratorium dan pemilihan  produsen premiks bersertifikasi CPOHB/GMP.  Satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih premix yang baik selain tentunya masalah budget atau cost per kg pakan adalah dengan memperhatikan kandungan premix maupun proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, saat pencampuran serta saat pengiriman produk ke pelanggan.   Selanjutnya, tetap jalin komunikasi dengan produsen premiks terkait legalitas premiks, dosis, teknis pencampuran, penyimpanan.  Hasil pemakaian premiks sebaiknya didokumentasikan datanya, buat laporan yang jelas sesuai keadaan dan lakukan analisa ROI (biaya vs hasil) untuk diambil langkah selanjutnya. 

Terima kasih, Surabya. Sampai jumpa di Indo Livestock 2020, Jakarta!

Juga diterbitkan di Majalah TROBOS Edisi Agustus 2019 dengan judul “Fenanza Bersiap Go International“. 

Share Artikel Ini
Artikel Event Lainnya
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!